Senin, 01 Juli 2013

Perang Puisi dan Pesta Ulang Tahun Pelangi Sastra Malang ke 2

Denny Mizhar *
http://sastra-indonesia.com

Jejaring sosial tanpa batas memberikan jalan penulis-penulis mampu melompat jauh dari poisisi teretorialnya. Dengan begitu muncul pula komunitas-komunitas yang menamakan dirinya komunitas sastra ataupun individu-individu yang menyatakan dirinya penulis atau sastrawan. Hal tersebut juga mempengaruhi dinamika sastra di Malang sehingga dialektika sastra di Malang kian hari kian dinamis yang sempat mengalami keheningan di riuhnya kesusastraan Jawa Timur, Indonesia ataupun Internasional. Dunia cyber memberi andil besar atas kembali riuhnya sastra di Malang. Dan keheningan itu mulai pecah, pesta kesusastraan digelar dan dirayakan lewat jejaring sosial.

Merespon dinamika sastra Cyber maka muncullah salah satu komunitas sastra yang menamakan dirinya Pelangi Sastra Malang. Selain itu berangkat dari kegelisahan para pelaku atau pekerja sastra atas redupnya panggung-panggung sastra di Malang selain itu adanya keterputusan dari genersi-generasi pendahulunya. Penyair Ragil Supriyatno Samit mengajak beberapa penulis melakukan pembacaan atas karya Wahyu Prasetya salah satu penyair yang lahir di Malang dan sudah memiliki nama di kanca kesusastraan Indonesia. Dari situlah Pelangi Sastra Malang hadir dan mengisi ruang-ruang kosong dialektika sastra, pesta sastra di Malang yang dimulai pada bulan Juni tahun 2010.

Beragam kegiatan telah digelar oleh Pelangi Sastra Malang dari pembacaan puisi, pembacaan prosa, diskusi buku sastra dan diskusi pemikiran sastra yang bekerja sama dengan komunitas-komunitas di Malang. Meski memiliki umur masih dua tahun pada bulan Juni 2012, keberadaan Pelangi Sastra Malang menurut beberapa sastrawan memberikan andil terhadap pertemuan-pertemuan sastrawan muda dan pendahulunya. Seperti yang di ungkapkan oleh Tengsoe Tjahjono dalam perayaan ulang tahun ke dua Pelangi Sastra Malang yang digelar pada tanggal 14 Juli 2012 di Art Rock cafe “Bahwa atmosfer sastra di Malang sangat dipengaruhi oleh keberadaan Pelangi Sastra Malang” selain itu penyair dengan buku puisinya yang pernah Launching di acara Pelangi Sastra Malang memberikan kritik “Pelangi Sastra Malang tidak hanya sekedar melakukan kerja-kerja OE (Even Organizer) saja tetapi harus dilanjutkan dengan keberkaryaan sehingga bisa merumuskan capain estetika”. Setelah memberikan testimoni beliau melanjutkan membacakan puisi karya Chairil Anwar “AKU”, Karya Nanang Suryadi “Aku Datang Juga Cril” dan beberapa puisi karyanya sendiri.

Penyair Nanang Suryadi juga memberikan pendapat “Pelangi Sastra Malang memberikan kontribusi pertemuan-pertemuan komunitas Sastra di Malang sehingga dapat saling bertemu dan belajar. Maka pertemuan-pertemuan itu harus terus dikembangkan”. Salah satu Penyair Cyber ini sehabis berpendapat tentang keberadaan Pelangi Sastra Malang melanjutkan membaca puisi-puisi pendek karya Badri dari Bandung teman di Twitternya dan selanjutnya membacakan beberapa puisinya dari buku puisi karyanya “Cinta, Rindu dan Orang-orang yang Menyimpan Api dalam Kepalanya”.

Pada kesempatan selanjutnya Yusri Fajar penulis kumpulan cerpen “Surat dari Praha” memberikan peryataan “Prulalitas Pelangi Sastra Malang yang menarik, adanya persinggungan dengan musisi, berbagai komunitas yang datang ketika acara-acaranya digelar di tengah situasi yang berkemabang tetap dinamis. Pelangi Sastra Malang tetap konsisten di tengah hedonisme yang kerap sekali beroposisi dengan sastra”. Sehabis memberikan pendapat atas keberadaan Pelangi Sastra Malang, beliaupun memberikan pendapat atas karya-karya sastrawan Malang “Isu lingkungan sangan menarik, misalnya saja karya alm. Ratna Indraswari Ibarahin yang berjudul Lemah Tanjung. Novel yang mengkritik persoalan lingkungan di Malang dan nyata kondisi saat ini Malang sering banjir karena persoalan Lingkungan tidak diperhatikan. Selain itu, puisi-puisi Nanang Suryadi juga banyak mengunakan metafor-metafor alam seperti dalam judul Tiba-tiba Aku Teringat Jakarta” dan Yusri Fajar melanjutkan membaca Puisi dari Karya Nanang Suryadi yang telah di bahasnya dilanjutkan membaca puisi Karya Ragil Supriyatno Samid yang paling beliau sukai yakni berjudul “Di Kahayan” untuk yang terakhir beliau membaca karyanya sendiri.

Selepas testimoni dari tiga sastrawan (Tengsoe, Nanang Suryadi dan Tengsoe Tjahjono) acara seremonial ulang tahun ke dua Pelangi Sastra Malang dengan memotong tumpeng. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Penyair Ragil Supriyatno Samid dan potongan tumpeng tersebut diberikan pada Arie Triaangga Sari dengan mengatakan “Saya berikan pada penerus-penerus pegiat sastra, sehingga regenerasi terus terjaga” begitulah pendapatnya di Acara Pelangi Sastra Malang [On Stage] #21 “Words War V: Perang Kata dalam Puisi” dan dua tahun Pelangi Sastra Malang. Acara yang di awali dengan penampilan dari kelompok musik “Dodo Erok” dan pembacaan dongeng dari Komunitas Dongeng Nusantara.

Ucapan-ucapan selamat untuk Pelangi Sastra Malang dan pesta puisi meriah di Art Rock Cafe dengan pemilik yang juga seniman musik juga memberi selamat dan memberikan testimoni “Semoga Pelangi Sastra Malang tidak hanya membuat event tapi juga berkarya”. Adapun komunitas-komunitas yang hadir di antaranya: UKM Penulis UM, Komunitas Seni Ranggawarsita, Komintas Sastra Titik Unmer, LKP2M UIN, Komunitas Sastra Tinta Langit, Lingkar Sastra Unisma, Komunitas Sastra Ilalang Indonesia, Pegiat Warung Baca Ratna, Komunitas Dongeng Nusantara. Selain komunitas juga individu-individu yang bersinggungan dengan dunia sastra ataupun penulis di antaranya: Ibu Mundi Rahayu, Pak Sabar, Cacing Anil, Polo, Hasan, Rara dan lain sebagainya. Selain puisi gesekan biola dari Ugik Arbanat menemani puisi-puisi dibacakan, juga tembang-tembang dari kelompok musik SWARA (Antok Yunus dan Abia Kana) juga melantun dengan menyanyikan dua buah lagu dari Album Ketiga yang sedang diproses rekamannya.

Acarapun dipungkasi dengan pembacaan puisi oleh penyair yang baru saja menerbitkan buku puisinya yang berjudul “Avontur” yakni Ragil Supriyano Samid dan ditutup dengan makan-makan bersama. Sebuah pesta puisi dan perayaan dua tahun Pelangi Sastra Malang yang meninggalkan sisa pertanyaan akan kesusastraan di Malang dan menjadikan PR bersama bagi sastrawan dan pegiat sastra ataupun komunitas sastra di Malang. Sehingga sastra di Malang tetap dinamis dengan karya-karyanya, dengan pembaca-pembacanya, dengan pengkritik-pengkritiknya dengan pesta-pestanya.

*) Denny Mizhar, Lahir di Lamongan 1983. Pertama kali berkesenian saat bergabung dengan Teater HomPimPah LSO, Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Malang. Kini aktif mengoperasikan Pelangi Sastra Malang, berteater dengan Teater Sampar Indonesia, dan sebagai anggota Center For Relegious And Social Studies (ReSIST) Malang. Belajar menulis puisi saat menerbitkan kumpulan puisinya bertitel Berharap di Senja Hari (2007). Beberapa tulisannya dapat dilihat di suara-sunyi.cc.co. Kini menjadi pengajar di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Alamat FB dan Twitter: dens.smart@gmail.com
Dijumput dari:  http://sastra-indonesia.com/2012/09/perang-puisi-dan-pesta-ulang-tahun-pelangi-sastra-malang-ke-2/

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir