Senin, 24 Juni 2013

Taman Budaya, Tidak Lagi Sekadar Tempat Teater

Ami Herman
Suara Karya, 22 Juni 2013

DI era 80-an hampir setiap Ibukota Provinsi di tanah air memiliki Taman Budaya. Di taman budaya itulah tumbuh banyak seniman tari, teater, pematung dan pelukis andalan. Taman budaya juga tidak ubahnya panggung pertunjukan yang laris, karena rajinnya taman budaya mementaskan teater modern dan klasik.
Sejumlah nama kemudian lahir dari Taman Budaya. Sebut misalnya Ibrahim Sattah, penyair besar dari tanah melayu, lahir dari Taman Budaya Riau. Jacob Maralla dibesarkan dari panggung teater Taman Budaya Makassar. Wisran Hadi (alm) lahir dari pentas-pentas teater modern di Taman Budaya Padang. Suyatna Anirun punya nama besar dari pentas-pentas teater Taman Budaya Rumentang Siang, Bandung. Sementara Ikranegara, Putu Wijaya besar berkat pentas-pentas teaternya di sejumlah tempat pementasan di Jakarta.

Banyak lagi nama seniman, buda-yawan yang pantas dibanggakan, lahir dari pergulatan kreatif mereka di Taman Budaya. Seperti penyair Leon Agusta (Taman Ismail Marzuki), Beni Setia (Rumentang Siang, Bandung) yang hingga kini masih produktif melahirkan karya-karya kreatif dibidang esai budaya, cerpen, puisi, meski kini bermukim di Ngawi, Jatim. Juga Noorca Marendra Massardi (Jakarta) yang kini banyak aktif mengurus film, atau sejumlah nama lain seperti Slamet Rahardjo, Alex Komang dan Renny Djayusman.

Tapi, bagaimana pertumbuhan Taman Budaya sekarang? Masihkan menjadi lahan kreatif seperti era 80an? Ternyata, sudah tidak lagi. Bahkan banyak taman budaya yang dulu progresif melahirkan karya-karya seni budaya, kini tidak aktif lagi.

Untuk mengaktifkan kembali, Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik, Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf, Juju Masunah, terpaksa turun tangan. Setelah merangkum pandangan dan usulan dari berbagai pihak, terutama sekali DPR, diputuskanlah sekarang Taman Budaya tidak lagi sekedar tempat berteater, tapi telah menjadi pusat seni pertunjukan yang lengkap. “Itu artinya taman budaya masih menjadi rumah kreatif bagi para seniman.

Namun kali ini tidak saja untuk berteater, tetapi beragam seni pertunjukan bisa dipentaskan di taman budaya. Seni tradisi yang selama ini ba-nyak dilupakan orang, namun ditempat lain justru diburu para penikmatnya, kini sering ditampilkan di taman budaya,” ujar Juju Masunah dalam sebuah kesempatan berbincang dengan wartawan di Hotel Premiere, Solo.

Ternyata, dengan dijadikan pusat pertunjukan dan pementasan beragam jenis musik, banyak suara positif bermunculan dari orang-orang yang dulu aktif di taman budaya. “Saya pikir, tepat sekali jika pemerintah menjadikan taman budaya sebagai pusat seni pertunjukan. Dengan begitu, taman budaya Riau yang kini membutuhkan perhatian serius dari pihak terkait, pada saatnya bisa menampilkan lagi banyak macam potensi seni budaya di daerah ini. Apalagi banyak seni tradisi khas melayu perlu dilestarikan karena terancam punah.” ujar Rida K Liamsi, salah seorang sastrawan di Riau.

Juju Masunah sependapat dengan masukan-masukan yang mendesak pemerintah segera mengaktifkan kembali sejumlah taman budaya. Tak anehlah jika semua taman budaya di tanah air, secara bertahap akan diaktifkan. Sampai kini sudah 25 taman budaya di tanah air masuk prioritas aktivasi. Taman budaya yang sudah diaktifkan antara lain Bali, Jawa Barat dan yang terbaru diaktifkan adalah taman budaya Sumbar di Padang. “Pengaktifan Taman Budaya Sumbar dilakukan di Padang, Senin (17/6) lalu,” jelas Juju Masunah.

Peresmian aktivasi taman budaya Sumbar dihadiri sejumlah pejabat terkait, diantaranya Kepala Dinas Budpar Sumbar, Burhasman, juga Kepala Taman Budaya Sumbar, Muasri. Peresmian pusat pertunjukan seni budaya masyarakat Minangkabau itu ditandai dengan pemukulan gendang oleh Juju Masunah, Burhasman dan Muasri, dilanjutkan dengan pementasan seni budaya dari beberapa daerah. Bersamaan dengan itu juga ditampilkan pameran kuliner khas Sumbar. Juga ada pemaran lukisan yang merekam daerah-daerah penting kepariwisataan Sumbar.
Lalu, apa arti aktivasi taman budaya Sumbar itu?

Muasri menjelaskan, masyarakat Sumbar, termasuk para senimannya memang sudah lama ingin melihat taman budaya daerahnya diaktifkan sebagai pusat pertunjukan. “Kita lihat buktinya sekarang, baru ada pameran kuliner dan pertunjukan tari, ternyata respon masyarakat sudah bagus. Nanti, kalau pementasan demi pementasan seni pertunjukan sudah diketahui masyarakat luas Sumbar, maka taman budaya ini tak akan pernah sepi dikunjungi penonton,” ujar Muasri. “Apalagi letak taman budaya ini sangat strategis, berhadapan langsung dengan obyek wisata pantai yang indah.

Dulu di taman budaya ini paling banyak orang menonton teater, sekarang beragam seni pertunjukan ditampilkan setiap sabtu-minggu. Juga sudah tercatat 60 grup seni pertunjukan antre dipentaskan di taman budaya ini,” lanjut Muasri.

Menurut Juju Masunah, taman budaya yang akan menyusul diaktifkan selain Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan adalah Papua. Kepada para seniman di daerah itu, sekali lagi Juju Masunah mengingatkan agar para seniman dan orang-orang kreatif lainnya menjadikan keberadaan taman budaya sebagai ajang adu kreatifitas.

“Tanpa sentuhan orang-orang kreatif, baik dari lingkup seni musik, seni pop daerah, tari, lukisan dan lain-lain, keberadaan taman budaya akan ‘kering’. Sebaliknya jika orang-orang kreatif akan tertantang mengolah potensi kreatifnya di taman budaya, maka taman budaya itu akan terdengar gaungnya hingga ke mana-mana…” lanjut pejabat berdarah Priyangan ini.
Bener juga, bukan?

Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2013/06/taman-budaya-tidak-lagi-sekadar-tempat.html

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir