Kamis, 16 Februari 2012

Merebut Wacana Agama dan Seksualitas

Hasnan Bachtiar
http://sastra-indonesia.com/

Book Review: Agama, Seksualitas, Kebudayaan. Esai, Kuliah dan Wawancara Terpilih Michel Foucault; Michel Foucault, disunting oleh Jeremy R. Carrette; Jalasutra; Cetakan I, 2011; xxvi + 366 halaman.

TEKS FILSAFAT itu seperti hantu yang mengejutkan, terus berlari tanpa henti, mengejar manusia-manusia pemberani maupun yang ketakutan. Itulah kali ini, terbit satu karya yang sangat penting dalam khazanah filsafat, “Agama, Seksualitas, Kebudayaan. Esai, Kuliah dan Wawancara Terpilih Michel Foucault” (2011).

Dalam teks ini, pikiran-pikiran Foucault, tiada pernah puas untuk menggoda pengetahuan. seorang saleh atau ateis sekalipun, akan “tergoncang” tatkala terjebak dalam hiburan-hiburan filosofis yang dimainkan. Dalam segala uraian filsafatnya, tidak ada benar dan salah, tidak ada baik dan buruk, bahkan tidak ada kekuasaan yang paling pasti, dan manusia seperti mengalami masa akhir zaman yang belum waktunya.

Namun hal ini sangat berbeda dengan Nietzsche. Jika guru penuh curiga ini merasa muak dengan segala kepastian moral, filsafat dan pengetahuan, maka Foucault punya kehendak yang berbeda, yaitu “mengapresiasi” segala tindakan bodoh kepastian yang dimaksud Nietzsche. Menguasai dunia tanpa menggadaikan kehormatan.

Lazim diketahui bahwa, seluruh pikiran filsafat modern tidak benar-benar tulus untuk menuliskan kebenaran. Seluruhnya adalah kuasa. Apapun bentuk pengetahuan yang ditulis, adalah topeng bagi pemilik kuasa, kehendak, rasio dan tubuh.

Artinya, Nietzsche hendak mengungkapkan rasa kecewa yang sangat mendalam, bagi segala kepalsuan Barat Modern. Filsuf gila ini tertawa keras, terbahak, namun itu hanya ejekan, caci maki dan ketidakberdayaan atas tubuh orang lain.

Kata orang Jerman, Himmelhoch jauchzend, zum Tode betrübt, atas segala yang terjadi mereka lebih suka, Bersorak melonjak sampai surga, tetapi muram sampai mati. Atas dasar itulah kemudian Nietzsche meneriakkan bahwa, “Tuhan telah mampus!”

Sedangkan Foucault, kendati punya iman nihilis yang sama dengan gurunya, ia tidak pernah lagi membunuh Tuhan. Manusia baginya, dialah tuhan baru yang sesungguhnya. Sejak berabad-abad “manusia” selalu menjadi pusat pembicaraan, sumber ilmu dan satu-satunya pemegang hak khazanah filsafat dan pengetahuan. Manusia dan kemanusiaan (humaniora), inilah yang hendak diakhiri eksistensinya.

Tatkala Emmanuel Kant berujar, “Marilah bangun dari tidur dogmatis,” dengan nada yang sama, Foucault bersyair, “Marilah bangun dari tidur antropologis.” Antropologi di sini bukanlah disiplin ilmu yang teknis, namun sebagai keseluruhan ilmu kemanusiaan yang kompleks (homo mensura), yang sudah sejak lama dikukuhkan sebagai aturan baku dan final (taken for granted), seolah menjadi pakem dari langit yang tak bakal runtuh oleh gugatan filsafat.

Filsuf Perancis ini tidak pernah “merengek”, tatkala tahu bahwa kekuasaan telah merajalela menindas liyan. Karena – sekali lagi – ia bukanlah lagi berwujud manusia, yang punya kepentingan ketubuhan. Ia adalah wacana liar yang siap merusak, merobohkan, membunuh dan meruntuhkan kapan saja, tanpa ada satupun “manusia” yang mampu secara manusiawi menangkap atau mengurungnya.

Dalam buku, “Agama, Seksualitas, Kebudayaan,” Foucault hendak membongkar wacana-wacana agung yang sejak lama dibungkam. Bahkan di era pascamodern kini, hubungan-hubungan rumit antara agama, seksualitas dan kebudayaan, selayaknya hanya diwakili satu bahasa, yaitu “tabu”.

Dengan kelincahan metodis yang diterapkan, dalam suka cita, ia membeberkan kebenaran-kebenaran seksualitas, agama dan kebudayaan tanpa malu-malu, tiada lagi kata “tabu”. Foucault menjelaskan, “…belum pernah seksualitas menikmati pengertian natural yang lebih langsung, dan belum pernah ia mengenal ‘kebahagiaan ungkapan’ yang lebih besar ketimbang dalam dunia Kristen, berupa tubuh yang jatuh dan dosa” (2011: 65).

Ketika manusia terjerumus dalam perzinahan, lalu bertobat melalui program pengakuan dosa, di situlah terungkap kenikmatan yang luar biasa, di mana kejahatan, berubah menjadi kebaikan sejati. Menurut Foucault, agama di sisi lain telah membuka jalan bagi kemerdekaan yang paling manusiawi. Sembari menertawakan, kita bisa menanyakannya kembali di muka gereja, “Lalu kebenaran ini apa? Bukankah itu hanya ungkapan, bukankah kebenaran hanyalah sebatas kata-kata, cara manusia berbahasa, suatu wacana?”

Secara lebih khusus menyinggung wacana seksualitas, dalam tradisi religius dikenal dengan istilah teologi negatif. Teologi ini membahas hal yang dianggap buruk oleh masyarakat, lalu dirubah citranya menjadi hal yang menarik untuk dihargai. Agama, atas kerja wacana, bisa saja tunduk agar mengapresiasi seksualitas dan merayakannya tanpa takut berdosa.

Dalam banyak kesempatan, penulis buku the History of Sexuality ini, memanfaatkan karya-karya sastra Marques de Sade. Sade adalah sastrawan yang kerap mencipta tulisan erotis dan berbau estetika persetubuhan. Tulisan-tulisan itu terbit di masa-masa di mana kekuasaan menghendaki etika, kebudayaan dan hukum-hukum agama yang membungkam seksualitas secara total. Dengan kata lain, di zaman klasik, Sade telah merayakan teologi negatif yang sangat menggoncang. Bagi Foucault, mengapresiasi seksualitas berarti membincang, sekaligus membongkar, bahwa rezim pengetahuan Barat hanyalah citra, bahasa dan wacana yang bisa kapan saja ditaklukkan.

Demikianlah, literatur filsafat ini, secara jernih mengumandangkan perebutan wacana seksualitas, agama dan kebudayaan, dalam pasar raya tafsir pengetahuan. Tentu saja, buku filsafat yang spesifik ini sangatlah penting. Namun, tidak kalah penting dari itu semua bahwa, buku ini juga mengandung fragmen-fragmen dari sebuah jilid yang tidak diterbitkan. Buku ini menyertakan bab khusus yang benar-benar baru menyangkut agama Kristen, seksualitas dan diri. Akhirul kalam, karena begitu berharganya buku ini, semoga bisa melengkapi khazanah filsafat kontemporer di Indonesia.

*) Penulis adalah peneliti filsafat Michel Foucault

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir