Sabtu, 19 November 2011

SEKOLAH MENULIS PADA GOLA GONG*

Sutejo
http://thereogpublishing.blogspot.com/

Gola Gong adalah salah seorang pendiri dan pengajar Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) yang telah begitu banyak melahirkan penulis muda berbakat di tanah air (dan ini merupakan bagian mimpi besar hidup saya). Penting diketahui, tahun kedua sudah menerbitkan kumpulan cerpen Kaca Mata Sidik (Senayan Abadi, 2004), Qizin La Aziva melahirkan novel Gerimis Terakhir (DAR! Mizan, 2004) dan Ibnu Adam Aviciena dengan karyanya berjudul Mana Bidadari Untukku (Beranda Hikmah, 2004).Tahun kelima, karya tulis mereka beterbaran di majalah dan koran lokal Jakarta. Tiga antologi cerpen dari penulis angkatan pertama sampai kelima dipajang di rak-rak toko buku: Padi Memerah (MU3, 2005), Harga Sebuah Hati (Akur, 2005), Masih Ada Cinta di Senja Itu (Senayan Abadi, 2005). Tahun 2005 itu, kedua siswanya, Qizink La Aziva dan Ade Jahran merintis sebagai wartawan lokal Jakarta (lihat Gola Gong, Menemukan Ide, MataBaca edisi September 2005:36-37).

Ada banyak hal menarik yang dapat dipelajari dari pengalaman mengajar dan proses kreatif Gola Gong. Pada hal, sejak awal jelas ia mengatakan bahwa dia tidak memiliki gen kepenulisan (ayah guru olah raga dan ibunya besar dari keluarga petani). Tapi Gola memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk menjadi pengarang (dan ini, sekali lagi, merupakan bagian motivasi hidup saya). Bagaimana dengan Anda? Keinginan menggebu, melahirkan usaha, usaha menerbitkan etos, etos melahirkan hasil dan karya, karya menerbitkan nama. Inilah hal pertama yang paling menonjol dapat dipetik dari pengalaman proses perjalanan kepenulisan Gola Gong.

Kedua, pada pengalaman pembelajaran menulis di KMRD itu ia selalu mengenalkan dunia jurnalistik pada muridnya selama satu bulan dan pada bulan kedua dikenalkan rumus 5W+1H, yang dalam pengalaman Gola dapat pula diterapkan dalam mengarang. Hal itu diberikan selama satu bulan. Ada beberapa pertanyaan penggali yang dikemukakan Gola (a) apakah Anda pernah bepergian jauh, dan (b) sukakah Anda membaca? Begitulah, pertanyaan mendasar yang selalu ditanyakan. Hal ini merupakan bahan dasar seseorang akan memasuki dunia menulis (fiksi).

Ketiga, dalam memotivasi penulis muda Gola selalu menyarankan begini (a) janganlah duduk di depan komputer dengan kepala kosong karena hanya membuang waktu saja, (b) ketika hendak menulis siapkan dulu semua: bahan, sinopsis, detailnya: alur cerita, tokoh, konflik, latar, dan karakter para tokoh, dan (c) seseorang ketika menulis sudah memasuki tahap produksi. Apa yang diproduksi? Itulah hakikatnya yang disiapkan pada dua hal sebelumnya (a dan b). Namun jika kita belajar dari penulis mapan macam Budi Darma, atau penulis mutkahir macam Dinar Rahayu dan Nukila Amal, praktis persiapan teknis demikian tidak terjadi. Sebab, bagi penulis ini menulis adalah sebuah proses yang mengalir. Bagaimana? Nggak usah bingung, itulah nanti yang akan Anda alami ketika sudah leading menjadi penulis. Saat demikianlah, yang disebut dengan mooding.

Lalu apa lagi yang dapat diambil? Buatlah buku harian. Ini penting, karena dengan buku harian ini kita berlatih dan mengolah kata. Dalam pengalaman Danarto, hal itu tidak saja melatih, tetapi juga sebagai bank inspirasi yang menarik.

Keempat, membudayakan membaca. Dalam bahasa analogis Ismail Marahimin, membaca seperti memberikan berbagai-bagai “tenaga dalam” dalam menulis. Di sinilah Gola Gong berkesimpulan, membaca adalah sarana utama menuju kepiawaian menulis. Alfons Taryadi mengilustrasikan dua keterampilan ini sebagai “dua keasyikan yang saling terkait” (baca Membaca & Menulis, MataBaca April 2003:11-12). Hal itu diungkapkan ketika melaporkan pengakuan empat perempuan penulis masing-masing Djenar Maesa Ayu, Fira Basuki, Dewi Lestari, dan Violetta Simatupang di TB Gramedia Matraman.

Kelima, kesulitan mengawali tulisan dapat diatasi dengan etos keras dan semangat belajar yang tiada henti. Gola Gong, secara tersirat dapat dipahami bahwa kesulitan pengawalan tulisan akan dapat teratasi dengan belajar keras, dengan membaca, dan dengan mencermati karya-karya orang lain. Jika kita tak pernah membaca, mungkin ini merupakan kesalahan terbesar, karena membaca ibarat pintu segala “temuan” berbagai kemungkinan yang menggerakkan “tenaga dalam” (pinjam bahasa Ismail Marahimin). Dalam teori psikologis, membaca memang dapat mempengaruhi alam bawah sadar yang berpengaruh penting terhadap terbentuknya kepribadian kita.

Keenam, dapat diawali dari mana saja. Ibarat kita bepergian ke pantai, dan di sana kita temukan aneka hal: keindahan pantai, keragaman pengunjung, ombak besar, perahu, nelayan, pasir, batu, ataupun. Kita dapat mengawali dari mana saja. Dari perahu, misalnya, dapat memancing imaji yang sangat panjang: (a) bukankah perahu simbol perjalanan, (b) perahu simbol kehidupan itu sendiri, (c) perahu metafor perempuan, (d) perahu lukisan beratnya perjalanan hidup yang penuh gelombang, dan (e) bukankah ada peribahasa yang mengatakan bahwa perkawinan itu seperti mengarungi bahtera di lautan.

Ketujuh, pentingnya mengoptimalkan pengalaman jurnalistik. Goenawan Mohammad, Seno Gumira Adjidarma, Oka Rusmini, Arswendo Atmowiloto, Bre Redana, Veven Sp Wardhana, Ayu Utami adalah sedikit nama yang berbasis jurnalistik kemudian sukses menjadi penulis. Bahkan Albert Camus, pemenang nobel bidang sastra 1957 adalah seorang penulis besar yang sukses pula sebagai kolumnis di Combat.

Kedelapan, manfaat berobservasi dalam bepergian. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai model mendeskripsikan, mengilustrasikan, dan melibatkan emosi dalam berbagai persoalan yang ditemukan. Banyak penulis yang memanfaatkan pengalaman ini. Beni Setia, penyair Caruban asal Bandung, pernah bercerita kalau ia tidak mempunyai ide menyempatkan bepergian ke Surabaya, naik bus kota, sampai menemukan ide yang dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan.

Akhirnya, dengan membaca dapat dimanfaatkan pula sebagai bentuk observasi yang lain. Dengan banyak membaca laporan perjalanan orang, misalnya, akan menginspirasikan akan makna bepergian dengan membaca sebagai observasi. Laporan-laporan feature media cetak macam feature perjalanan, feature berita, feature human interest, feature wisata, dan feature sejarah merupakan sarana jurnalistik yang dapat dioptimalkan. Nah, nggak usah bepergian sendiri, lewat membaca ragam feature ini sama artinya kita telah berselancar ke samudera perjalanan dengan ketajaman observasi dan imajinasi.

Kesimpulannya, apa yang terpenting dapat disarikan dari pengalaman Gola Gong? Ternyata, (a) menulis itu dapat diajar-binakan, (b) menulis butuh etos, dan (c) bakat bukanlah ukuran. Dengan begitu mengeluh adalah hal yang perlu dibuang jauh. Menulis adalah sebuah gerak menapak, bukan laku tuntun yang menggantungkan pada kekuatan lain. Tapi sebuah ghirah abadi bersumber pada inner motivation seseorang. Nyala api yang senantiasa akan menghidupkan dan mencerahkan gerak imajinasi dan pikir calon-calon penulis. Silakah melangkah! Bersekolahlah pada pengalaman Kelas Menulis Rumah Dunia ini.***

*) Pernah dimuat di Ponorogo Pos.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir