Senin, 27 September 2010

Era Baru Penghormatan terhadap Puisi

Fuska Sani Evani
http://www.suarapembaruan.com/

Kelompok musik Pardiman Djojonegoro yang juga meresepsi puisi ke dalam pitutur Jawa pada rangkaian acara sajian Divisi Sastra FKy-XIX 2007 Sabtu (25/8) di sebuah restoran di depan Stasiun Tugu Yogyakarta.

Romo Sindhunata SJ, tampak manggut-manggut. Kadang menekuk siku, kadang geleng-geleng. “Asyik juga ya, gak kalah sama dangdut, bisa juga buat goyang,” katanya.

Ternyata, Romo Sindhu, sedang menikmati irama musik Hip-hop yang dilantunkan empat anak muda, Mamox, Heldi, Bo, dan Balan, personel “Jahanam” salah satu dari sekian kelompok musik Hip-hop di Yogyakarta.

Simak saja syair milik Romo Sindhu yang dilebur dalam irama hip hop.

Sengkuni leda- lede, Mimpi baris ngarep dhewe, Eh barisane menggok,Sengkuni kok malah ndheProk, nongji, nongro.

Anak-anak kelompok musik hip-hop asal Yogyakarta itu, melantunkan syair-syair puisi milik Romo Sindhunata SJ dari kumpulan puisinya Air Kata-kata berjudul Cintamu Sepahit Topi Miring, Rep Kedep dan karya mereka yakni Bingung. Kelompok lain juga tak kalah. Kontra mengambil puisi dari Azep Zamzam Noor.

Satu komentar biarawan eksentrik ini. “Saya apresiatif, saya senang, biar saja puisi saya mau diobok-obok yang penting mereka juga ikut mengapresiasi,” begitu Romo Sindhu sambil terus manggut-manggut.

Jelas, malam Minggu (Sabtu, 25/8) halaman sebuah restoran di depan Stasiun Tugu Yogya, semarak oleh untaian-untaian puisi gaya baru. Ada puisi milik Taufiq Ismail dan Acep Zamzam Noor. Dengan puisi, Jahanam menjadi begitu terkenal di Jawa Tengah dan berhasil menjual album indie mereka yang berjudul Tumini sebanyak 20 ribu kopi.

Sementara Kontra me-ngaku hampir setiap bulan mendapat panggilan manggung sebanyak dua kali, dengan tarif Rp 1 juta untuk dalam kota serta Rp 1,5 juta (nett) untuk luar kota.

Adalah Word Aloud, rangkaian acara sajian Divisi Sastra FKy-XIX 2007 yang menjadi ajang pertama I Gede Putu Bawa Samargantang menyerukan sajaknya dalam bahasa Bali.

Sebanyak 14 penampil, tidak hanya berasal dari Yogyakarta saja. Selain Pardiman Djojonegoro, Abbas Ch feat Purwanto, Alex Suhendar, Erynthrina Baskoro feat L Enrico, Jahanam, Kontra, Jamaludin Latief, Dina Oktaviani, Afrizal Malna, Tony Maryana feat Ika Sri Wahyuningsih yang berasal dari YOgyakarta, tampil juga D Zawawi Imron (Madura), I Gede Putu Bawa Samargantang (Bali), Asmara Laut Tawar (Aceh), dan Irmansyah (Jakarta).

Kelompok music hip-hop “Jahanam” asal Yogyakarta dan Romo Sindhunata SJ, usai mendendangkan puisi dengan irama Hip-hop pada Word Aloud, rangkaian acara sajian Divisi Sastra FKy-XIX 2007 Sabtu (25/8) malam di sebuah restoran di depan Stasiun Tugu Yogyakarta.

Parade Seni

Salah satu panitia, Risky Sasono menjelaskan, parade seni tulisan tangan ini akan diramaikan dengan berbagai penampilan yang mungkin tak lazim seperti story telling, monolog dengan dukungan multi media bahkan penampilan rapper Kontra yang akan mendendangkan musik rap dihadapan pengunjung.

“Word Aloud kali ini merupakan sebuah ruang ekspresi yang integral antara sastra dan pertunjukan. Jadi parade seni tulisan tangan ini akan diramaikan dengan berbagai penampilan yang mungkin tak lazim seperti story telling, monolog dengan dukungan multi media bahkan penampilan rapper Kontra yang akan mendendangkan musik rap,” kata Risky.

Suasana itu tampak sangat berbeda dengan acara sehari sebelumnya, saat 30 penyair se-Indonesia membacakan narasi-narasi yang puitis. Malam itu, puisi tidak lagi menjadi untaian kata-kata yang dibacakan dengan deklamasi. Tidak ada lagi unsur teaterikal. Namun, kata-kata bermajas itu menjadi semakin melejit dan bisa diterima kalangan anak muda.

Tidak ada lagi penyair, yang melantunkan puisi dengan menggebu-gebu. Tidak ada lagi menunggui dengan bosan. Membaca puisi, sekarang bisa dilakukan dengan apa saja.

“Bukannya sok puitis, tapi kami ingin mencari jati diri dalam puisi itu,” komentar Mamox.

Selain Mamox dan kelompoknya, setidaknya sudah ada 10 kelompok yang menggabungkan diri dan punya misi sama, yakni menyebarluaskan puisi-puisi karya para sastrawan kelas berat, kepada khalayak muda.

Lepas dari persoalan pementasan, puisi adalah pojok yang tersisa dari kesibukan yang melelahkan. Puisi adalah pengalaman. Membaca puisi dengan berteriak adalah menjadi kuno pada saat ini.

Memang bukan hal yang baru. Semua bentuk puisi dalam tradisi indonesia selalu mempunyai praktik pelisanan yang khas. Geguritan, pantun dan syair pernah menjadi primadona. Lambat laun hilang dan tergantikan deklamasi atau baca puisi. Rendra, adalah penggerak cara membaca yang mendayu-dayu.

Setelah itu, muncul Sutardji Calzoum Bachri dengan gaya dewa mabuk-nya. Namun lantas sepi.

Puisi milik Romo Sindhu contohnya. Bisa dilantunkan dengan nge-rap. Soal pertentangan? Pasti itu ada. Ada pendapat, puisi adalah kesakralan, dan harus dilantunkan oleh pakarnya. Namun, itu dulu. Sekarang, kalau tidak mau bercampur dengan dinamika, daya tarik puisi akan sirna.

Gairah nge-rap-kan puisi itu kemudian mencuat dan menuai sukses yang dikuti dengan pembuatan album kolektif, berjudul Poetry Hip Hop. Di dalam rekaman berbentuk cakram itu, ada 10 lagu yang dibawakan oleh 10 kelompok hip-hop Yogya. Dari Serat Centini (Sinom 231), sampai Dikawinkan Alam (Sitok Srengenge), Cinta Dalam Retropektif Alkohol Akhir Tahun (Saut Situmorang) hingga karya Sindhunata (Cintamu Sepahit Topi Miring), muncul menjadi sebuah repertoar yang sangat berbeda. Sebuah puisi percintaan dari Acep Zam-Zam, diotak-atik menjadi sebuah repertoar hip-hop yang erotis. Puisi-puisi itu lahir kembali dalam wajah dan era baru.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir