Jumat, 28 November 2008

Ketika Teks Suci Agama Ditafsir

http://www.lampungpost.com/
Judul: Dialektika Teks Suci Agama, Strukturasi Makna Agama dalam Kehidupan Masyarakat
Penulis: Syahrullah Iskandar dkk.
Editor: Irwan Abdullah dkk.
Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan: I, April 2008
Tebal: vi + 351 hlm.
Peresensi: Ainur Rasyid

INTERPRETASI dan pemaknaan terhadap teks suci agama (Alquran) dari dulu hingga sekarang melahirkan pro dan kontra dalam berbagai bentuk, antara kelompok pembaharuan (modernis) dan kelompok antipembaruan (konservatif) dengan parameter tekstualis atau kontekstualis. Hubungan teks suci agama dengan kebudayaan dan negara banyak melahirkan teks historis yang terus mendapat apresiasi maupun kritik.

Buku berjudul Dialektika Teks Suci Agama, Strukturasi Makna Agama dalam Kehidupan Masyarakat ini berusaha turut ambil bagian dalam mencari pemahaman yang objektif tentang hubungan agama, kebudayaan, dan negara yang memang tepat diperbincangkan saat ini. Tidak ada yang mengelak lagi, agama adalah seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lainnya, dan manusia dan alam sekitarnya yang harus dicarikan wadah pemahaman yang mumpuni, agar kemesraan tetap terjaga.

Ketika teks suci agama ditafsir, banyak pemahaman lain akan muncul dan terus mencari sandarkan kepada referensi yang kuat dalam penafsirannya. Namun, yang ditekankan dalam pemahaman buku ini adalah mengontekstualisasikan teks dalam berbagai kondisi riil yang memerlukan beragam metode analisis dan cara pandang yang dinamis, tanpa meninggalkan tekstualitas yang menjadi sumber berikut historitasnya.

Bagi kelompok antipembaruan diklaim mengunakan metode tafsir yang monoton dan sangat tekstualitas sehingga tertutup dari kreativitas tafsir. Sedangkan kelompok pembaharuan sering diklaim sebagai orang yang terlalu kreatif menggunakan sudut pandang sosiologis dan meminjam berbagai teori Barat sehingga terlempar jauh dari makna aslinya yang mempunyai hitoritas teks-teks suci. Pada gilirannya keterikatan pada tekstualitas menimbulkan faham radikalis dan konservatif.

Berkaitan dengan ruang lingkup kebudayaan dan kenegaraan, perdebatan panjang terus mewarnainya. Ada yang berpendapat antara agama dan kebudayaan mempunyai kedudukan masing-masing. Bagi kalangan yang berpendapat agama adalah subordinat kebudayaan. Tentu hal ini didasarkan pada pandangan bahwa agama merupakan salah satu unsur dari kebudayaan. Dan yang berpendapat antara agama dan kebudayaan adalah sesuatu yang berdiri sendiri, tentu hal ini didasarkan pada sudut pandang wilayah keduanya yang berbeda, di mana agama samawi sebagai wahyu Ilahi yang merupakan wilayah Tuhan, sedangkan kebudayaan sebagai hasil kreasi manusia (hal. 1)

Begitu pun hubungannya dengan negara. Teks suci agama dan negara mempunyai hubungan yang tidak bisa dipisahkan (simbiosis-mutualis). Baik yang menghendaki integrasi antara agama-negara-negara-agama, atau pun yang mendukung agama berperan sebagai landasan bernegara (simbiosis). Keduanya sama-sama mengakui peran penting teks suci agama dalam interaksinya. Dipercaya teks suci ada karena adanya permasalahan yang tidak terpecahkan dalam suatu negara-bangsa.

Kebudayaan bagi suatu masyarakat bukan sekadar frame of reference yang menjadi pedoman tingkah laku dalam berbagai praktek sosial, tapi juga dapat menjadi semacam "barang" atau materi yang berguna bagi proses identifikasi diri dan kelompok. Dalam banyak studi telah diperlihatkan bahwa perbedaan dan perubahan wilayah tempat tinggal, latar belakang sosial, dan latar belakang kebudayaan merupakan konteks yang memberikan warna identitas kelompok atau suku bangsa.

Namun tak selamanya tafsir teks suci agama mampu menjawab permasalahan dalam suatu masyarakat, baik yang bersifat qath'i (mutlat) atau pun zhanni (tidak mutlak). Realitas ritual umat Islam yang tidak tertulis secara eksplisit, baik dalam Alquran maupun dalam Hadis yang diakui dan diamalkan oleh komunitas muslim tertentu tidak bisa disandarkan kepada teks secara mentah, maupun kontektualisi teks secara sepenggal. Contoh ritual yang mentradisi secara turun temurun seperti tahlilan, selametan, walimahan, kendurian, atau ritual tahunan yang menasional seperti perlombaan musabaqah tilawatil quran (MTQ).

Dalam kasus MTQ, Syahrullah Iskandar dalam tulisannya MTQ dan Negara: Sebuah Pendekatan Hegemonik (hal. 243) mengemukakan aspek penyelenggaraan juga pernah mengalami kontraversi di kalangan ulama. Kontroversi tersebut dapat dijustifikasikan dalam dua bentuk argumentasi: Normatif dan sosiologis. Secara normatif, MTQ dilegitimasi oleh QS. Al-Baqaroh (2): 148 serta Hadis Nabi saw. "Hiasilah rumahmu dengan bacaan Alquran" serta "Sebaik-baik kamu adalah orang yang memperlajari Alquran dan mengamalkan"

Atas dasar ayat ini, Syekh Umar Hubais, ahli fikih Mesir, memandang MTQ sebagai amal saleh dan tidak bertentangan dengan syariat. Sedangkan secara sosiologis, MTQ dipandang sebagai, dakwah dan pendidikan, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat Islam di bidang seni dan budaya. (hal.251)

Namun, MTQ nasional yang digelar di Serang Banten dan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 Juni malam sudah mengalami pergeseran nilai. Festival seni baca Alquran nasional ke-22 kali ini tidak ubahnya seperti perhelatan anak kecil yang terus dimeriahkan dengan berbau keduniawian saja, di mana bahasa tender dan kalkulasi biaya dan keuntungan menjadi penting ketimbang menghadirikan roh-roh qurani dalam relung hati masyarakat. Yang jadi peserta MTQ sekarang lumayan banyak, kurang lebih 3.186 qari dan qariah dari 33 provinsi dengan satu tekat ingin jadi juara dan ingin mengharumkan daerahnya masing-masing.

Kejadian-kejadian pergerseran tafsir seperti inilah yang menjadi fokus para intelektual muda dalam melakukan tafsir terhadap teks suci agama. Buku ini merupakan kumpulan hasil penelitian tentang isu sosial keagamaan yang dilakukan oleh peneliti dan dosen berbagai perguruan tinggi Islam Indonesia. Latar belakang yang beragam dari para penulis memperkaya sekaligus mengungkap aspek dalam problematika penafsiran teks dalam realitas sosial dan budaya disekitar ktia.

Buku ini juga mempertajam wawasan kita serta bisa menjadi wacana alternatif mengkaji tentang teks kaitannya dengan agama dan negara.

---------
*) Pemerhati sosial-budaya pada Institute of Social Humanity Studies Fishum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir