Sabtu, 25 Oktober 2008

BELAJAR MENULIS DARI ADI W GUNAWAN

http://thereogpublishing.blogspot.com/
Sutejo

Adi W Gunawan adalah guru saya. Saya pernah secara ilmiah dapat pelatihan hipnosis dalam upaya pengembangan motivasi untuk sukses. Nah, sekarang apa yang menarik dari pengalaman tokoh ini dalam menulis? Jika kita mencermati dari pengalaman kepenulisan Adi tentunya membuat kita “iri” dan kepingin menirunya. Adi W Gunawan baru menulis buku pada tahun 2003, dan kini sudah belasan buku yang lahir dari tangannya. Rata-rata bestseller. Sementara, saya sendiri sudah menulis itu sejak mahasiswa, kira-kira pada tahun 1988. Tapi mengapa dia lebih berhasil? Inilah yang dapat kita petik dari membaca pengalaman proses kreatifnya sebagaimana dimuat di Matabaca (edisi Desember 2006:38-39).

“Menulis menurut saya pribadi,” akunya, “adalah proses belajar yang tanpa henti, mengembangkan diri ke arah yang lebih baik, aktualisasi diri, dan merupakan sarana efektif untuk menembus berbagai kemungkinan.” Apa yang dapat ditiru? Barangkali beberapa hal berikut (a) menulis itu proses, (b) menulis dapat dipakai untuk pengembangan diri, (c) menulis untuk aktualisasi, dan (d) menulis itu sarana untuk menembus berbagai kemungkinan. Luar biasa!

Keempat hal ini, tentunya, merupakan filosofi kepenulisan yang dapat disisir ke tepi-tepi pantai kepenulisan. Sebuah proses, misalnya, karena menulis adalah sebuah perjalanan panjang dari sebuah pribadi yang tidak dapat ditempuh seperti naik pesawat. Apalagi seperti mi instan, siap saji. Sama sekali bukan. Sebaliknya, menulis adalah proses panjang. Katakanlah, dari proses kesukaan berburu informasi seperti Pak Adi, sehingga pada saat kondisi flow, tinggal memfasilitasi persalinannya. “Ada masa di mana pikiran kreatif begitu aktif bekerja dan menghasilkan buah pikir yang mengalir deras seperti air. Kondisi ini adalah kondisi yang dicari oleh setiap penulis. Kondisi ini disebut dengan flow.” (Matabaca, desember 2006:39)
Sebagian penulis lain bilang, kondisi demikian ini dengan mood. In. Jika terbiasa, bahkan kondisi demikian bisa “diciptakan”. Untuk inilah, maka jika sudah memiliki keinginan besar untuk mengungkapkan pikiran, misalnya, cobalah memfasilitasinya dengan tanpa memikirkan salah atau tidak. Sebab, sebagaimana diungkapkan Adi Gunawan, ternyata menulis adalah untuk mengekspresikan diri.

Jika Adi Gunawan, dalam pengakuannya, hal tersulit yang menyebabkan dia mengalami kesulitan adalah karena dia tidak memiliki pengajar atau guru. Sehingga ia harus menempuhnya, perjalanan kepenulisan itu secara autodidak. Kelebihannya, karena itu, dia tidak terikat pada salah satu style, mengalir untuk mengekspresikan pengalaman yang telah dia tekuni dalam pelatihan-pelatihan. Apa yang menarik? Dari pengalaman empiriklah, materi kepenulisan itu akan sangat mudah mengalir seperti alir sungai yang deras. Bagaimana dengan Anda?

Jika sering saya kemukakan, bahwa menulis itu tidak pandang profesi, artinya apapun dan siapapun kita dapat menulis; maka dalam konteks ini ada baiknya kita coba merenungkan pengalaman perjalanan hidup masing-masing untuk dicoba dituangkan dalam materi kepenulisan. Hasilnya, bisa jadi, luar biasa seperti apa yang dilakukan oleh Adi Gunawan.

Motivasi lain yang dapat dipetik dari pengalaman kepenulisan Adi Gunawan adalah bahwa menulis itu dapat dipakai untuk pengembangan potensi diri. Pengalaman ini, dalam jejak pemikiran tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan Soejatmoko, menjadi fakta penguatnya. Bukankah ketiga tokoh ini dikenal kuat pemikiran yang ditransformasikan ke dalam praksis kepemimpinan dan ketokohannya? Di sinilah, maka jika kita ingin mengembangkan potensi profesi dan kemampuan diri, tidak ada cara lain yang paling efektif kecuali menulis. Ulama-ulama besar dalam perjalanan sejarah budaya Islam adalah teladan hidup yang dapat terus digali. Ibnu Duraid, Ibnu Taimiyah, dan lain sebagainya adalah contoh ulama yang menjulang karena kebiasaan baca tulisnya.

Hal lain yang dapat dipetik dari Adi Gunawan, adalah bahwa menulis menjadi sarana aktualisasi diri. Aktualisasi diri yang membantu citra diri, paling tidak, merupakan ukuran intelektualitas seseorang. Kejernihan diri (termasuk dalam berpikir) dapat ditelisik dari tulisan seseorang. Tidak heran, kalau secara sederhana aktualisasi diri (termasuk dalam berbagai peran dan profesi orang) dapat disisir dari cara mereka mengakualisasi dirinya dalam tulisan. Bukankah sesungguhnya, menulis adalah puncak keterampilan hidup seseorang. Banyak orang begitu berat menyelesaikan kesarjanaannya karena tidak mampu mengembangkan kemampuan menulisnya?

Terakhir, menulis dapat memfasilitasi seseorang menembus berbagai kemungkinan hidup. Pengalaman saya, dalam menjalin networking di tanah air, 80% ditentukan oleh pengalaman saya di bidang kepenulisan. Sebab, dalam dunia kepenulisan relasi itu terbangun lintas waktu, lintas tempat, lintas ruang, dan lintas status. Sebuah dunia kejujuran, --yang barangkali—memang tidak ada duanya. Kalau profesi lain penuh intrik dan manipulasi ”politik” maka dunia kepenulisan relatif terhindar darinya. Termasuk, nasib mujur saya dalam memasuki program doktor, bukan karena lamaran saya, tetapi karena pengalaman itu yang memancing orang membantu saya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

Masih ragu? Barangkali, penting bermenung setiap pagi kemudian kita penting bertanya dalam hati (a) mengapa orang lain mampu menulis saya tidak? (b) mengapa mereka begitu mudah merentas jalan hidupnya dibanding saya? dan (c) mengapa orang yang dulu saya lihat ”bodoh”, tidak berpotensi, sekarang mampu melejit jauh meninggalkan saya?

Di sinilah, barangkali kita penting merenungkan ungkapan Henry Miller yang mengatkatan begini, ”we are all creative”. Setiap manusia memiliki daya cipta. Tunggu apa lagi? Bagaimana mewujudkannya? Ada pesan penting dari Gerald Brenan, ”Awali setiap pagimu dengan menulis, itu akan membuatmu jadi seorang penulis!” (Roland Fishman, Creative Writing, 2005:7). Apa yang ditulis? Apa saja. Tentang siapa saja. Untuk apa? Untuk apa saja.

Saya sendiri, sekali lagi, tidak pernah bermimpi jadi penulis. Tetapi, perjalanan dan pergulatan adalah isteri setia yang melahirkan orok-orok yang luar biasa. Mau bukti? Melangkahlah dengan mengawali menulis setiap pagi, setiap bangun tidur, setiap sulit tidur, setiap Anda punya masalah. Tapi ingat, latihlah dengan balutan jernih pikir, sedikit imajinasi, dan kelembutan hati.

Di ujung pelayaran dengan perahu kepenulisan, Anda akan melewati beragam gelombang –kadang-kadang badai--, yang tentunya membutuhkan kearifan nahkoda dalam mengemudikannya. Jangan takut dengan para bajak laut kepenulisan, jangan kuatir Tuhan tidak mengerlingkan pandang pada niat suci Anda. Kayuh perahu kepenulisan itu, dan di ujung pandang (di pantai harapan), Anda akan menemukan ”rumah kedamaian” hidup –yang tidak semua orang mampu memasukinya--. Ingin bukti, berpuluh buku barangkali tak mampu untuk menunjukkan berapa ratus, berapa ribu, dan berapa juta penulis di dunia ini yang telah menikmati. Sebab, sebagaimana di tengah tulisan ini, telah kita pahami bahwa kepenulisan itu adalah lintas waktu. Apa yang akan kita tinggalkan dalam hidup kecuali gading? Dan gading itu hanya bisa bersanding dengan tulisan, bukan harta, bukan rumah mewah, apalagi mobil pribadi yang hanya menjadi manipulasi gengsi.
***

*) Pernah dimuat di Ponorogo Pos

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir